Jumat, 07 Januari 2011

EKOLOGI, FLEKSIBILITAS, DAN TEKNOLOGI


EKOLOGI, FLEKSIBILITAS, DAN TEKNOLOGImumbaitower1.jpg



Dunia arsitektur dewasa ini juga kini dihadapkan pada suatu isu baru. Krisis energi karena sumber daya alam yang dieksploitasi sejak era industrialisasi dunia kini terasa gejalanya. Perubahan iklim, pemanasan global, dan bencana lainnya menjadi dampak dari krisis energi dan perusakan lingkungan. Jelas sekali dunia konstruksi menjadi salah satu penyebabnya. Sepertinya pernyataan tentang isu berkelanjutan melalui konferensi internasional yang menghasilkan pernyataan:


“… Sustainable development is development that meets the needs of the present without compromising the ability of future generations to meet their own needs…”(Bruntdland report, 1987)




Kini menjadi keharusan karena tekanan keadaan.
Fenomena ini yang kemudian memberikan pelajaran bagi arsitektur kontemporer Indonesia. Dimana modernitas, lokalitas dan faktor ekologis kita yang memiliki iklim tropis harus dikedepankan. Pencarian beralih menuju arsitektur modern tropis. Beberapa arsitek muda kini juga berlomba-lomba untuk menyelamatkan keberadaan bumi ini. Seperti Adi Purnomo yang banyak menghasilkan karya rumah tinggal yang kaya akan area hijau, Jimmy Priatman yang berhasil membuat bangunan hemat energi dan masuk nominasi Aga Khan Award, dan tokoh arsitek muda lainnya.


Isu lainnya yang menjadi berkembang adalah ketersediaan lahan. Kurang berhasilnya penerapan otonomi daerah pemerintahan reformasi kita ini tetap menjadikan kota sebagai pusat perekonomian nasional. Akibatnya lahan di perkotaan semakin menipis. Membuat karya arsitektur selain ramah lingkungan kini dihadapkan pada suatu kenyataan penyempitan ruang binaan. Bangunan yang efisien dengan keadaan dan “compact” dengan segala bentuk keadaan mulai ditinjau dalam penerapan arsitektur kontemporer.


Tantangan ini yang kemudian menjadi “pekerjaan rumah” (PR) para arsitek muda kita sekarang dan untuk masa akan datang. Menjaga unsur lokalitas dan arus globalitas, antara tradisi dan isu terkini harus segera dijawab dengan sebuah karya yang nyata dan berkesinambungan.


acuan pustaka
Bahan Perkuliahan Magister Arsitektur. Advance Visual Design. Dosen Prof. Drs. Yusuf Affendi, M.A.
Capon, David. Categories in Architectural Theory and Design, Design Studies. Hal. 215-226.
Antoniades, Anthony. Phoetic of Architecture.
Kusno, Abidin. Behind the Postcolonial: Architecture, Urban Space and Political Cultures in Indonesia, London: Routledge 2000.
Nanda, Widyarta. Mencari Arsitektur Sebuah Bangsa. Wastu Lanas Grafika 2007.
Budihardjo, Eko. Arsitek dan Arsitektur Indonesia. Andi Yogyakarta 1997.
Budihardjo, Eko. Jati Diri Arsitektur Indonesia. Alumni Bandung 1997.
Ikhwanuddin. Menggali Pemikiran Postmodernisme Dalam Arsitektur. Gadjah Mada University Press 2005.
Frick, Heinz. Dasar-dasar Eko-arsitektur. Penerbit Kanisius 1997.
Akmal, Imelda. Indonesian Architecture Now. Borneo 2005.
Tardiyana, Ahmad. Antar, Yori. The Long Towards Recognation. Gramedia 2002.
Majalah iDEA Edisi 48/IV/2008. Gramedia Majalah.
www.kompas.com
www.iai.or.id
www.iai-jakarta.com

Tidak ada komentar: