Rabu, 23 November 2011

Pengaruh Tugas Seorang Arsitek





Pengaruh Tugas Seorang Arsitek Terhadap Dampak Suatu Lingkungan









PENGERTIAN LINGKUNGAN


Kehidupan manusia tidak bisa dipisahkan dari lingkungannya. Baik lingkungan alam maupun lingkungan sosial. Kita bernapas memerlukan udara dari lingkungan sekitar. Kita makan, minum, menjaga kesehatan, semuanya memerlukan lingkungan.

Pengertian lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia yang memengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak langsung. Lingkungan bisa dibedakan menjadi lingkungan biotik dan abiotik. Jika kalian berada di sekolah, lingkungan biotiknya berupa teman-teman sekolah, bapak ibu guru serta karyawan, dan semua orang yang ada di sekolah, juga berbagai jenis tumbuhan yang ada di kebun sekolah serta hewan-hewan yang ada di sekitarnya. Adapun lingkungan abiotik berupa udara, meja kursi, papan tulis, gedungsekolah, dan berbagai macam benda mati yang ada di sekitar.

Seringkali lingkungan yang terdiri dari sesama manusia disebut juga sebagai lingkungan sosial. Lingkungan sosial inilah yang membentuk sistem pergaulan yang besar peranannya dalam membentuk kepribadian seseorang.

Selain ekonomi, masalah lingkungan di Indonesia juga merisaukan. Tapi sementara di satu sisi pembangunan tidak bisa berhenti. Akan tetapi pembangunan tersebut banyak yang tidak memperhatikan masalah lingkungan. Akibatnya lingkungan rusak karena pemanasan global, bencana alam dimana-mana dan banyak lagi.

Maka pembangunan proyek di Indonesia harus harus ditata dengan baik seperti pengembangan di mana unsur lingkungan hidup merupakan tolak ukur utama. Perlunya konsep makro dan mikro yang kuat dalam mengarahkan pembangunan di Indonesia agar berjalan dengan baik.untuk itu,seorang arsitek jangan melupakan bidang keilmuan dan pengetahuan yang berasal dari lingkungan setempat. Justru seharusnya melestarikan lingkungan yang sudah ada dengan mengembangkan ilmunya.

Contohnya seperti kebijakan yang diterapkan di negara lain seperti Jepang. Di negeri Sakura itu, setiap gedung berlantai lima atau lebih harus menggunakan green roof.




Dampak baik terhadap lingkungan:
Seorang arsitek yang peduli akan lingkungan terhadap desain bangunannya maka akan berdampak sosial seperti:
• Dengan desain bangunan yang ramah lingkungan dan tetap menjaga kelestarian alam. Agar masa depan ekosistem tetap terjaga.
• Memberikan sebuah solisi pemecahan masalah pada tata letak bangunan atau kota. Sebagai pengkritik sosial akan banguan yang tidak ramah lingkungan.
• Denagn memaksimalkan fungsi bangunan dengan meminimalkan energy yang digunakan. Sehingga tetap estetis tetapi ramah lingkungan dan dapat menjadi contoh untuk masyarakat luas.




Sekolah ini merupakan satu – satu-nya sekolah di dunia yang bangunannya terbuat dari batang bamboo yang ramah lingkungan.Sekolah ini didukung oleh sejumlah sumber energi alternatif, Pendingin udaranya tidak lagi memakai Ac, melainkan kincir angin melalui terowongan bawah tanah..termasuk bambu air panas serbuk gergaji dan sistem memasak, sebuah powered vortex generator-hydro dan panel surya. bangunan Kampus termasuk ruang kelas, pusat kebugaran, ruang perakitan, perumahan fakultas, kantor, kafe dan kamar mandi.


Tenaga listiknya menggunakan bio-gas yang terbuat dari kotoran hewan untuk menyalakan kompor. Tambak udang tempat budidaya, sekaligus peternakan sapi.Lokal bambu , ditumbuhkan dengan metode yang berkelanjutan, digunakan dalam cara-cara inovatif dan eksperimental yang menunjukkan kemungkinan arsitektur. Hasilnya adalah sebuah komunitas hijau holistik dengan mandat pendidikan yang kuat yang bertujuan untuk menginspirasi siswanya untuk menjadi lebih penasaran, lebih terlibat dan lebih bergairah tentang lingkungan dan bumi ini.

Dampak buruk terhadap lingkungan:

Perumahan adalah salah satu contoh dampak buruk, Pembangunan perumahan semakin terlihat di beberapa tempat, tetapi mereka kurang memperhatikan lingkungannya.. Semakin menurunnya kondisi lingkungan luar, memberikan pengaruh pada menurunnya kualitas hidup. Untuk itu dirasa perlu adanya upaya perbaikan untuk meminimalisasi efek-efek negatif baik pada manusia maupun pada lingkungan.



Salah satu contoh studi kasus ialah pada jebolnya tanggul Situ Gintung karena banyaknya curah hujan yang terjadi dan perkiraan para peneliti akan maraknya pembangunan tempat wisata, bangunan komersial,dan perumahan penduduk yang padat dan tidak tertata lainnya disekitar tanggul Situ Gintung. Karena yang seharusnya kawasan tersebut menjadi tanah resapan bagi tanggul bukan kawasan pemukiman atau lain sebagainya.






Salah satu contoh studi kasus lainnya ialah banjir. Warga jakarta khususnya sudah tidak asing lagi akan bencana yang satu ini. Salah satu penyebab banjir adalah kurangnya derah resapan atau ruang terbuka hijau yang ada di Jakarta. Lahan ruang terbuka hijau jauh lebih sedikit dibandingkan kawasan komersil yang jumlahnya ratusan. Sistem drainase yang kurang baik juga memperparah keadaan ini. Belum lagi bangunan liar yang berada dibantaran sungai, itu semua sangat masuk akal bila Jakarta terlihat seperti kota yang tenggelam saat musim hujan.


       

Sumber : google.com




Tidak ada komentar: